Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak
Materi Kuliah 9, tanggal 7 Mei 2013
“FRAKTUR KLAVIKULA”
} Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya.
} Klavikula atau tulang selangka merupakan tulang panjang yang menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
} Klavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus
+ EPIDEMIOLOGI
} Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula.
} Fraktur clavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup.
+ ETIOLOGI (Sarwono Prawirohardjo, 2005)
Penyebab pada fraktur clavicula yaitu :
} Tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan.
} Kecelakaan
} Kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama
} Proses patologik
+ Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah:
} Bayi yang berukuran besar
} Distosia bahu
} Partus dengan letak sungsang
} Persalinan traumatic
+ Gejala fraktur clavicula yang timbul disebabkan oleh trauma jalan lahir :
ü Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena,
ü Krepitasi dan ketidakteraturan tulang,
ü Kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur,
ü Tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena,
ü Adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi supraklavikular pada daerah fraktur.
ü Biasanya diikuti palsi lengan
+ Menurut Neer secara umum fraktur klavikula diklasifikasikan menjadi 3 tipe yaitu:
- Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi yang paling sering terjadi fraktur.
- Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami fraktur setelah midclavicula.
- Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.
+ DIAGNOSIS
Hasil pemeriksaan :
ü Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur.
ü Krepitasi.
ü Pergerakan lengan berkurang.
ü Iritable selama pergerakan lengan.
+ PENATALAKSANAAN
ü Bayi jangan banyak digerakkan
ü Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit dan abduksi lengan dalam stanhoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband
ü Rawat bayi dengan hati-hati
ü Nutrisi yang adekuat (pemberian asi yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu agar pemberian asi dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet)
ü Rujuk bayi kerumah sakit
ü Umumnya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8 minggu) terbentuk tulang normal.
Oleh : Les Privat Surabaya