Semua orang tua, tentunya menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang berguna, mempunyai peran besar bagi kemajuan masyarakat, agama serta menginginkan putra-putrinya menjadi orang besar atau orang yang membuat sejarah perubahan di masyarakat.

karena itu wajib bagi orang tua untuk memberikan pendidikan yang layak agar ke inginan kita sebagai orang tua dapat terkabul. Untuk dapat meraih itu semua ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memberikan pendidikan pada anak.

1. Anak-anak ibarat kertas kosong yang bisa di isi , di corat-coret, di warnai dsb. Kita harus memberikan tulisan-tulisan atau warna-warna yang baik bagi diri si anak sebagai modal dia menjalani hidup di masa depan. Warna-warna yang perlu di berikan adalah:

    • perkenalan dan pemahaman akan perilaku baik-buruk/ benar-salah
    • gambaran akan kesuksesan sejak dia dini, maksudnya memulai memperkenalkan harapan-harapan untuk menjadi orang besar
    • kepribadian optimistis-kerja keras-pantang menyerah
    • kepribadian belajar
    • nilai-nilai ketuhanan (taqwa)

 Semuanya itu harus di tanamkan dalam diri putra-putri kita, agar mereka menjadi orang- orang yang berkwalitas di masa depan. Caranya dengan memberikan cerita-cerita tidur, lewat interaksi sehari-hari, atau lewat film-film yang mendukung bagi dia.

2. Setelah kita tahu nilai-nilai atau pemahaman yang perlu di tanamkan dalam pikiran putra-putri kita, maka langkah selanjutnya adalah teknis menjalankannya.

Menurut pendapat saya, anak-anak kita adalah manusia yang perlu mendapat kan pendidikan kongkrit/ langsung praktek (bisa melakukan sendiri atau dengan cara melihat langsung), hal itu di karenakan mayoritas anak yang masih berumur 5-15 th sangat minim mempunyai kemampuan analisa yang tinggih, kebanyakan mereka belajar dengan metode meniru apa yang di lakukan orang terdekat dia. Oleh sebab itu cara yang paling efektif untuk mendidik nilai-nilai tersebut,

– dengan kita sebagai orang tua memberikan suri tauladan yang mencerminkan nilai –nilai yang baik.

– Cara yang kedua dengan selalu memberikan gambaran-gambaran baik-buruk benar salah di setiap perilaku orang yang sedang berinteraksi dengan si anak.

– selalu beri dia motivasi untuk mewujudkan impiannya, jangan pernah melarang dia untuk beraktivitas di tempat-tempat kotor atau sedikit berbahaya. Jangan pernah membuat dia takut, tapi selalu munculkanlah dalam diri anak kita rasa keberanian yang tinggih. Akan tetapi konsekwensinya kita harus selalu mengawasi dimanapun dia bermain.

– ajak anak-kita ikut kegiatan-kegiatan keagamaan sebagai media pengenalan dan pengondisian ketuhanan.

 3. Perilaku yang harus kita munculkan ketika berhadapan dengan putra-putri kita, secara praktis sebagai berikut

–           Ajarilah anak untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri.
Caranya : Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda pribadi di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda. Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak dengan sifat serupa!

– Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari.
Tunjukkan betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah ‘Ahli Gembira’ bagi putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan.

– Jadilah pendengar yang baik.
Hal ini bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara? Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.

– Seringlah tertawa, sebab kegembiraan itu menular!
Anggaplah pada saat ini diri Anda terpilih untuk melakukan tantangan ’30 hari tersenyum bersama keluarga’ ! Anda akan menyaksikan keajaiban dari kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada orang-orang di sekitar Anda. Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa berkat kegembiraan dan semangat yang Anda bawa ke dalamnya.

– Berilah pengakuan dan penghargaan.
Latihlah mulai dari diri Anda sendiri untuk memberikan penghargaan terhadap setiap keberhasilan, bahkan yang paling kecil sekalipun, yang telah Anda lakukan hari ini. Ajarlah diri Anda untuk memberikan penghargaan yang tulus atas tugas-tugas sederhana yang Anda berhasil Anda selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat baru dalam hidup Anda untuk menjalankan tugas yang lebih besar.

Luangkanlah waktu 5 menit bagi diri Anda setiap harinya untuk memikirkan dan menuliskan kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda raih hari ini. Rasakanlah bagaimana hidup Anda berubah, nikmatilah semangat baru yang mengisi setiap kegiatan Anda. Bagikanlah penghargaan ini juga kepada anak-anak Anda. Berikanlah pujian, pengakuan dan penghargaan yang tulus kepada mereka. Ingat, penghargaan yang baik menekankan pada tindakan, bukan pada prestasi yang dicapai.

–          Disiplinkan anak dengan hormat.
Ajarkanlah anak turut bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. Anak yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar.

Perbaiki kesalahan mereka dengan kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten. Berikan konsekuensi yang wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan tanggung jawab. Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang lain atas kesalahan yang mereka perbuat.

Ajaklah mereka ke tempat sepi untuk berbicara hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya mengapa tindakannya salah. Mintalah anak meminta maaf bila ia berbuat salah. Anda pun perlu meminta maaf kepada anak di saat-saat Anda bersalah atau melalaikan janji Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan kuasa dan kemarahan Anda, maka anak akan belajar tumbuh dengan pengendalian diri yang tinggi. Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka masih perlu ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan menyukai mereka.

– Berilah ruang bagi putra-putri Anda untuk melakukan kesalahan.
Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi seorang anak, berhak untuk melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, maka anak Anda akan belajar untuk berani berjuang menghadapi tantangan dan resiko.

– Tanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu.
Tunjukkanlah dalam keseharian Anda bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan juga putra-putri Anda dalam kegiatan sosial yang secara rutin Anda lakukan. Putra-putri Anda pun akan tumbuh dengan karakter positif yang kuat dalam diri mereka.

– Fokuskanlah perhatian Anda pada hal-hal yang berjalan benar.
Milikilah keyakinan yang meneguhkan keluarga Anda di saat-saat sulit. Anak-anak Anda akan belajar menjadi pribadi yang optimis dan bersyukur setiap hari. Latihlah sikap positif dengan menemukan hal-hal positif dalam setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu.

Semoga dengan adanya artikel ini dapat membatu dan membrikan masukan bagi orang tua di  indonesia

 

1 thought on “Tips Mendidik Anak

  1. Karena cinta itu NYATA.-Cinta itu seperti Dewa Zeus, fiitkf dan ga lebih nyata dari sebatang rokok.Jika dilihat dari sudut pandang BIOLOGIS, cinta “ bla bla bla.. apa-apa bukan?-Cinta HANYALAH sebuah istilah yg dibuat dan dilegitimasi untuk sebuah gejala2 yg menunjukkan perubahan yg cukup siknifikan atas dasar ketertarikan trhadap org sesuatu/seseorang.Kita semua PUNYA CINTA, kita semua INGIN DICINTAI, kita semua INGIN MENCINTAI, dan kita semua TIDAK AKAN ADA DISINI jika ayah dan ibu kita TIDAK BERCINTA.-ini jelas murni napsu.Kenyataan nya, para Pria BUKAN MABUK CINTA, namun mereka MEMBUAT DIRI MEREKA MABUK SENDIRI karena IDELISME mereka AKAN CINTA.-Pria punya SELERA. Pria punya PRINSIP

Tinggalkan Balasan